Senin, 13 Januari 2014
Sabtu, 11 Januari 2014

KEHUTANAN

0 komentar
Hutan tropis Indonesia adalah rumah dan persembunyian terakhir bagi kekayaan hayati dunia yang unik. Keanekaragaman hayati yang terkandung di hutan Indonesia meliputi 12 persen species mamalia dunia, 7,3 persen species reptil dan amfibi, serta 17 persen species burung dari seluruh dunia. Diyakini masih banyak lagi spesies yang belum teridentifikasi dan masih menjadi misteri tersembunyi di dalamnya. Sebuah contoh nyata misalnya, data WWF menunjukkan antara tahun 1994-2007 saja ditemukan lebih dari 400 spesies baru dalam dunia sains di hutan Pulau Kalimantan. Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Berdasarkan data FAO tahun 2010 hutan dunia – termasuk di dalamnya hutan Indonesia – secara total menyimpan 289 gigaton karbon dan memegang peranan penting menjaga kestabilan iklim dunia. Sayangnya kerusakan hutan di tanah air cukup memprihatinkan. Berdasarkan catatan Kementrian Kehutanan Republik Indonesia, sedikitnya 1,1 juta hektar atau 2% dari hutan Indonesia menyusut tiap tahunnya. Data Kementerian Kehutanan menyebutkan dari sekitar 130 juta hektar hutan yang tersisa di Indonesia, 42 juta hektar diantaranya sudah habis ditebang. Kerusakan atau ancaman yang paling besar terhadap hutan alam di Indonesia adalah penebangan liar, alih fungsi hutan menjadi perkebunan, kebakaran hutan dan eksploitasi hutan secara tidak lestari baik untuk pengembangan pemukiman, industri, maupun akibat perambahan. Kerusakan hutan yang semakin parah menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem hutan dan lingkungan disekitarnya. Contoh nyata yang frekuensinya semakin sering terjadi adalah konflik ruang antara satwa liar dan manusia. Rusaknya hutan habitat satwa liar menyebabkan mereka bersaing dengan manusia untuk mendapatkan ruang mencari makan dan hidup, yang sering kali berakhir dengan kerugian bagi kedua pihak. Rusaknya hutan telah menjadi ancaman bagi seluruh makhluk hidup. 

Read more...
Jumat, 10 Januari 2014

Lagi, Thailand alami bentrokan

0 komentar
Terbaru 10 Januari 2014 - 22:51 WIB
Militer dikerahkan di ibukota Thailand, Bangkok, menjelang rencana aksi oposisi.  

Bentrokan antara kelompok-kelompok pendukung dan penentang pemerintah di Thailand menyebabkan enam orang luka-luka setelah terjadi tembakan dan ledakan. 

Kepolisian Thailand menambahkan tiga di antara korban mengalami luka serius. Wartawan BBC di ibukota Thailand, Jonathan Head, melaporkan bentrokan di luar Bangkok pada Jumat (10/01) terjadi di tengah persiapan Klik gerakan antipemerintah yang berencana melumpuhkan ibukota Senin mendatang. Mereka berusaha menurunkan pemerintah pimpinan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, adik mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra yang digulingkan oleh militer pada 2006. Sebagian besar unjuk rasa yang telah berlangsung selama dua bulan terakhir, lanjut Head, berjalan damai karena pendukung pemerintah yang biasanya mengenakan baju merah sejauh ini tidak bergerak ke Bangkok. Adapun gerakan penentang pemerintah menduduki berbagai jalan dan gedung-gedung kementerian. "Namun demikian usaha gerakan antipemerintah untuk memberikan dukungan di kantong pendukung baju merah di luar Bangkok memicu kekerasan jalanan," jelas Jonathan Head. Pekan depan kelompok penentang pemerintah berencana melumpuhkan pusat ibukota, antara lain dengan memblokir jalan-jalan utama. Mereka menyatakan akan memutus aliran listrik dan air ke kantor-kantor pemerintah. Oposisi menuntut pemilihan umum dini bulan depan dibatalkan, tetapi pemerintah menegaskan pemilihan tidak akan ditunda atau dibatalkan.
Read more...

Gerakan Menabung Pohon Pertamina Foundation

1 komentar




 
“Oksigen untuk Dunia”
 Aksi Menabung 1 Milyar Pohon Rakyat Indonesia untuk Dunia

Untuk mewujudkan visi ramah lingkungan berkelanjutan, Gerakan Sobat Bumi yang dirintis oleh Pertamina Foundation (yayasan yang didanai PT Pertamina (persero)) menerapkan strategi gerakan berbasis teori narasi “Sobat Bumi” yang diyakini sebagai cerita bersama setiap orang pendamba visi tersebut. Gerakan ini berakar pada kearifan lokal Indonesia untuk Dunia yang berkelanjutan dan dicita-citakan menjadi gerakan global untuk memerangi musuh dunia “Global Warming” dengan melakukan aksi lokal “greenomic” yang bertujuan memperbaiki lingkungan dan kesejahteraan lokal secara berkelanjutan. Aksi ini mendapat sambutan berbagai kalangan masyarakat dan menjelma menjadi suatu gerakan publik yang nyata.

Diharapkan Gerakan Sobat Bumi menjadi persembahan unik (spesial) dari Indonesia untuk Dunia - “Indonesia for The World (IW)” - yang berkelanjutan, sebagaimana Indonesia telah ditakdirkan sebagai paru-paru dunia yang akan memberikan oksigen ke seluruh Dunia (aksi lokal dampak global). Gerakan Sobat Bumi bercita-cita menumbuh kembangkan Indonesia paru-paru dunia yang tidak semua negera bisa melakukan ini.

Sebagai aksi utama Gerakan Sobat Bumi adalah Menabung Pohon (Saving Trees) yang merupakan aksi ecopreneurship/kewirausahaan menanam dan memelihara pohon berkelanjutan dengan pengambilan manfaat ekonomi (withdraw) demi untuk keberlanjutan (sustain) dan mengembangkan (growth) manfaat sosial-lingkungannya. Dalam 1 siklus/putaran aksi menabung pohon terdapat 12 tahapan yaitu 0-Draft, 1-Offering, 2-Plan, 3-Ready to Plant, 4-Planting, 5-Planted, 6-Verified, 7-Saving Tress, 8-Growing, 9-Production, 10-Sustained, dan 11-Growth.  Setiap tahapan aksi menghasilkan manfaat Sosial (tahap 0-6 : maksimal 1 tahun), Lingkungan (tahap 7-8 : minimal 5 tahun) dan untuk lanjut dan berkembang  diperlukan manfaat Ekonomi (tahap 9-11 : maksimal 1 tahun). Ditargetkan setiap 1 siklus/putaran (5-7 tahun) akan menghasilkan 1 LOT hijau dengan pewirausahaanya (petani) dan minimal berkembang 1 LOT baru untuk diputar selanjutnya.


Aksi ini telah diriset dan dilaksanakan Pertamina Foundation sejak tahun 2011 untuk menjalankan program “Memberi Oksigen untuk Dunia” yang penanamannya diperuntukan bagi Program Menabung 100 Juta Pohon Pertamina Sobat Bumi. Dimulai dengan aksi sosial menggerakkan masyarakat untuk melakukan penanaman bibit pohon “tegakan produktif” di lahan-lahan kurang produktif dan lingkungan pemukiman yang selanjutnya dibudidayakan supaya lestari dan berkembang.  Hasilnya dikodifikasi menjadi Sistem Menabung Pohon PF versi 1.0 2013 yang bersifat Public Domain dimana sistemnya bisa dipakai oleh masyarakat. Pelaksana sistem ini disebut “Sobat Bumi” yang terbagi dalam:

1.      Relawan Gerakan Menabung Pohon/RGMP (sebagai implementator 12 tahap dan penerima manfaat ekonomi), 
2.      Donatur/Adopter/Green Investor (sebagai donatur/investor setiap tahapan dan penerima klaim manfaat sosial-lingkungan serta minoritas ekonomi berdasar kesepakatan syariah/sukarela dengan RGMP), dan 
3.      Pendukung (para Sobat Bumi peminat RGMP atau Donatur).

RGMP ini menyumbangkan tenaga dan pikiran yang dibina ke-ecopreneurship-annya oleh Pertamina Foundation di antaranya Pengembang Lot, Petani, Pembibit, Transporter, Penanam, Land Clearing, Manajemen dan Penggalang Dana, Pengembang Sistem (www.twitgreen.com), Tenaga Ahli, Verifikator, Pencari Lahan, Kelompok Tani, Endorser, EO Ecotourism, dan kegiatan kewirausahaan lainnya. RGMP ini bergerak bersama menjalankan 1 siklus/putaran menabung pohon (konsep konservasi++) untuk men-sustain-kan LOT dengan cara menjadikan petaninya seorang wirausahawan menabung pohon dan mengembangkan (growth) lot-lot menabung pohon baru. 




Seluruh tahapan kegiatan RGMP di-database-kan (tree by tree) dan dinarasikan (serta di socialmediakan  di www.sobatbumi.com dan www.twitgreen.com supaya bisa menjadi lifestyle, inspirasi sekaligus “call to action” bagi publik agar menjadi Pendukung aksi (view, like, komentar, namai pohon, share, replikasi aksi atau donasi minimal 4 pohon/tahun). Crowd-nya pendukung ini sangat diperlukan donatur/adopter/green investor supaya keberadaan kegiatan sosial-lingkungannya secara berkelanjutan terinformasikan ke publik secara lebih transparan dan nyata.

Donatur/Adopter/Green Investor Sobat Bumi merupakan darah dari gerakan menabung pohon dengan RGMP sebagai jantungnya. Pembiayaan aksi tahap 0-6 dalam tahapan menabung pohon disebut aksi sobat bumi pen-Sponsor-an yaitu mendanai/donasi kegiatan menanam bibit pohon minimal 1 LOT dalam rangkaian tahapan menabung pohon. Seluruh klaim sosial-lingkungan yang diakibatkan dari LOT tersebut minimal 1 siklus/putaran akan menjadi hak eksklusif dari donatur/pensponsor. Dana CSR, Bina Lingkungan atau bantuan dari donatur lainnya sangat cocok untuk membiayai kegiatan ini karena umumnya dana-dana tersebut akan menyumbangkan seluruh manfaat ekonominya untuk kepentingan keberlanjutan dari program. Bila pensponsor melanjutkan membantu pembiayaan pemeliharaan (tahap 7-8) maka RGMP bisa saja menawarkan sebagian manfaat ekonomi dalam bentuk sharing maksimal 20% berdasar kesepakatan yang berbasis sukarela dengan RGMP.

Aksi membantu pembiayaan pemeliharaan ini disebut adopsi pohon (adopter) mulai bersifat investasi hijau (Green Investor) meskipun minoritas. Dimungkinkan adopter ini bukan donatur/pensponsor tetapi pihak lain asalkan donatur/pensponsor tidak berminat (tidak bisa) menjadi adopter yang tidak bisa mengklaim manfaat sosial lingkungan. Namun idealnya diharapkan donatur/pensponsor melanjutkan sebagai pengadopsi karena tahap 0-9 tahapan menabung pohon merupakan tahapan yang memproduksi manfaat sosial dan lingkungan.

Adapun peran Green Investor sesungguhnya diperlukan pada tahap 9-11 yaitu sebagai “Logger” yang membeli pohon yang sudah bernilai ekonomi sesuai target sekaligus menanam kembali dari setiap pohon yang ditebang tanpa mematikan pohon sebelumnya (“tebang hidup”). Logger ini sebaiknya pemodal/pabrik pengolahan kayu/buah atau pelaku pasar perkayuan/buah. Dengan demikian 1 siklus menabung pohon RGMP memerlukan dana bantuan/investasi hijau dari Sponsor/Donatur, Adopter dan Logger.

Supaya bisa dibantu pendanaanya oleh donatur/adopter/green-investor, maka setiap tahapan menabung pohon (0-11) harus dilakukan pendataan/sertifikasi, verifikasi dan pengunggahan database ke media sosial www.sobatbumi.com dan www.twitgreen.com. Dokumen dan database yang diperlukan untuk mensertifikasi LOT agar layak dibantu adalah:

  • Perikatan Perencanaan Menabung Pohon (Form A) dan Berita Acara Penanaman yang ditandatangani oleh Relawan (penanggungjawab), Petani (penerima bantuan)  dan Kepala Desa (saksi pemerintah) serta di verifikasi oleh Verifikator (saksi masyarakat).
  • Berdasar dokumen poin 1 dibuat dokumen Perjanjian Menabung Pohon antara Relawan dan Petani (seperti “BPKB” kendaraan).
  • Data Relawan, Petani, Desa, LOT, POHON (foto per pohon – khusus untuk aksi donasi) yang terupload di www.sobatbumi.com dan www.twitgreen.com yang dinyatakan dengan pernyataan dari Relawan manajemen Twitgreen.

Adapun skema dan interaksi antar Sobat Bumi tergambar seperti berikut :




Read more...

Labels

 
Sobatbumi Veritas © 2014 | Designed By Blogger Templates